Senin, 18 Januari 2010

Sekolah Gratis sampai SMA


Diharapkan terealisasi 2011 Sekolah gratis sampai SMA

BALAIKOTA - Program sekolah gratis, yang digalakkan Pemerintah Kota Semarang direncanakan akan ditingkatkan hingga jenjang SMA/SMK. Rencana itu dimungkinkan, akan dilaksanakan pada tahun ajaran depan, yakni tahun ajaran 2010/2011 mendatang.

Rencana peningkatan sekolah gratis itu, dijelaskan Walikota Semarang, Sukawi Sutarip, di sela-sela kegiatan HUT PGRI di Balaikota Semarang, kemarin. Dia mengatakan landasan ditingkatkannya program sekolah gratis itu, berdasar pada keberhasilan sekolah gratis di tingkat SD-SMP.

"Pelaksanaan sekolah gratis tingkat SD-SMP telah berjalan sukses, dan keberhasilan itu perlu ditingkatkan hingga ke jenjang yang lebih tinggi," katanya.

Sukawi mengatakan, rencana itu akan diawali dengan pemberian buku pelajaran gratis, yang akan mulai digalakkan tahun ajaran ini, serta tahun ajaran depan diupayakan penyelenggaraan sekolah gratis di tingkat SMA telah bisa terealisasi.

Sayangnya, rencana tersebut kontras dengan alokasi dana pendidikan pada RAP BD 2010, yang diajukan Pemkot Semarang turun menjadi Rp 80,8 miliar, dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 83 miliar.

Dana banyak
Padahal menurut Ketua Komite III Bidang Pendidikan Dewan Perwakilan Daerah Jawa Tengah, Sulistyo, untuk menyelenggarakan sekolah gratis membutuhkan dana yang tak sedikit. Dia juga mengatakan, agar pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan, mesti mengedepankan upaya peningkatan mutu pendidikan.

"Hal ini sesuai pasal 34 UU Sisdiknas, agar pemerintah pusat dan daerah menyediakan dana pendidikan yang cukup. Tetapi, memang saat ini alokasi dana sekolah gratis belum mampu sepenuhnya memenuhi upaya peningkatan mutu pendidikan," katanya.

Sementara menurut Direktur Kajian Strategis Demokrasi dan Sosial (Krisis), Suwignyo Rahman, bahwa rencana Pemkot Semarang itu perlu mendapatkan dorongan yang kuat. Ia juga mengatakan, bahwa cukup prihatin jika ada keinginan sekolah gratis hingga SMA, namun dukungan dananya justru menurun.

"Namun kita juga harus proporsional melihat penurunan itu. Jika penurunan ini akibat dari pengalihan dana BPP di sekolah swasta kepada siswa yang hanya masyarakat miskin, tentu kita masih bisa memahami dan memakluminya, " katanya kemarin.

Dia menambahkan jika melihat anggaran pendidikan Kota Semarang itu, Pemkot harus lebih dahulu mengoptimalkan dulu program sekolah gratis di tingkat SD-SMP negeri serta sekolah gratis bagi siswa miskin di sekolah swasta terlebih dahulu. Apalagi menurutnya, hingga saat ini pengawasan mengenai jalannya sekolah gratis belum berjalan secara maksimal.

"Kita semua berkepentingan mendorong rencana itu, karena program itu bagus bagi akses dan pemerataan kualitas pendidikan di Kota Semarang.Seyogyanya sekolah gratis hingga SMA dapat direncanakan dimulai tahun 2011," tukasnya. mun-die

Olin melumpuhkan Mulyani ( IKIP PGRI Smg ) 5-0


Kejurnas Pencak Silat Antar-PT 2009
Dicky dan Olin (Poltekpos) Berpeluang Rebut Emas

DIPATI UKUR,(GM)-
Dua pesilat Poltekpos Bandung, Dicky Ananda dan Olin Sumendap berhasil melaju ke babak final Kejuaraan Nasional Pencak Silat Antar-Perguruan Tinggi (PT) III/2009 di Graha Sanusi Unpad, Jln. Dipati Ukur Bandung, Jumat (1/1).

Dicky yang turun di kelas C putra, melaju ke final setelah di semifinal mengalahkan Rivo Haryanda (Unri Riau), 5-0. Di final, Dicky masih menunggu pemenang antara Triyono (Universitas 11 Maret Surakarta) melawan Risman Nevriandi (Unpad).

Sedangkan Olin memastikan diri ke final kelas C putri usai mengempaskan Mulyastuti (IKIP PGRI Semarang), 5-0. Olin harus menunggu pemenang antara Erna Suryanti (UNY Yogyakarta) melawan Dwi Purwaningsih (Univ. 11 Maret Surakarta).

Sejumlah pesilat asal PT Jabar lainnya yang berhasil lolos ke semifinal di antaranya Shofani Rakhmalianti (Unpad) di kelas E putri, setelah berhasil menggalahkan Septi Dwi Yunarsih (UNY Yogyakarta). Pesilat Unpad lainnya yang mengikuti jejak Shofani yaitu Eldiyansyah M. Thariq yang turun di kelas I putra.

Sedangkan pesilat Jabar yang gagal melaju ke semifinal di antaranya Krisna Ekawati (Piksi Ganesha), Ade Tirta Kamandanu (Universitas Purwakarta), dan Dewi Kurniawati (Universitas Kebangsaan).

Krisna yang turun di kelas D putri gagal di babak 8 Besar setelah dikalahkan Kurnia Anggraini (UNY Yogyakarta). Sedangkan Ade yang turun di kelas C putra dikalahkan Triyono (Univ. 11 Maret). Di kelas B putri, Dewi dikalahkan Airawat Dewi Ayu (STKIP Kieraha Ternate).

Sementara itu, di final seni ganda, pesilat Jabar gagal mendulang medali emas. Satu-satunya medali diraih pasangan Asarotul/Aridotul di nomor ganda putri dengan meraih perak. Sedangkan emas diraih Eka A./Yuliana (UNJ Jakarta), dan perunggu oleh Nurwahyuni/Riska (Universitas Malikul Saleh Medan).

Di nomor ganda putra, emas diraih pasangan Ade/Arif (Univ. 11 Maret Surakarta), perak diraih M. Fikri/M Hamdi (UNJ Jakarta), dan perunggu direbut Deri/Apri Alfian (Indo Global Mandiri Sumsel). (B.98)**


SBY vs Sri Mulyani...


Jakarta–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) prihatin dengan situasi politik yang aneh dan tidak sehat, termasuk adanya adu domba antara dirinya dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

“Saya akhir-akhir ini merasa prihatin tiba-tiba di negeri ini muncul situasi politik, yang menurut saya rada aneh dan cenderung tak sehat misalnya, ada politik intrik, pecah belah, adu domba, fitnah, fiksi yang tidak ada jadi ada atau sesuatu yang keluar dari konstitusi,” kata SBY.

Hal ini disampaikan SBY saat membuka Rakernas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia di Pendopo Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (19/1).

SBY mencontohkan, setelah salat isya tadi malam, dirinya mendengar informasi beredar di Jakarta dan bahkan di luar negeri yang bisa menimbulkan gejolak di pasar internasional yang mengatakan, Presiden akan mengganti Menkeu.

“Apa yang terjadi itu spekulasi yang bisa mengganggu kestabilan nilai rupiah. Sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Saya barusan mendapat SMS yang mengatakan, tolong Pak diwaspadai hal ini,” ujar dia.

SBY mengulang kembali, kejadian di atas adalah politik fiksi dan politik ada domba.

“Katanya Menkeu mau diganti dengan orang yang inisialnya AA. Siapa tuh AA, saya tidak tahu. Katanya, sumbernya dari Golkar. Ini juga mengadu domba Golkar dengan Pak Ical. Kreatif sih, tetapi kreatif yang buruk, tidak amanah, yang tidak ada menjadi ada,” papar SBY.

Menurut dia, dahulu pernah ada model-model seperti ini. Namun, semua bisa dilewati.

“Mari kita selamatkan kehidupan kebangsaan kita. Kalau tidak kita cegah nanti kasihan rakyat. Marilah kita menjadi pelaku demokrasi yang baik dan berpartisipasi dalam politik yang baik pula,” ujar dia.

Sri Mulyani Dicopot..Benarkah?


Jakarta (SIB)
Hawa kisruh Bank Century semakin panas. Presiden SBY telah bersepakat dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri Mulyani akan dicopot Februari 2010 mendatang.
Anggito yang merupakan calon Wakil Menkeu, dinilai tepat untuk menggantikan Sri Mulyani. Anggito dekat dengan Ical sekaligus juga dekat dengan Menko Pereko-nomian Hatta Rajasa.
Sumber lain menyebutkan, salah satu alasan Istana mengamini rencana pencopotan ini adalah kekecewaan SBY terhadap Sri Mulyani. Dia dianggap lalai berkonsultasi kepada SBY mengenai rencana bailout Bank Century pada November 2008 lalu. Meski demikian Sri Mulyani mengatakan di depan Pansus bahwa dia telah melaporkan semua kebijakannya.
MENSESNEG BANTAH PERTEMUAN SBY-ICAL SOAL RESHUFLE
Mensesneg Sudi Silalahi membantah adanya pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie yang membahas penggantian anggota kabinet termasuk Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
“Presiden berhak melakukan pembicaraan dengan tokoh mana pun, tetapi tidak membicarakan soal reshufle,” kata Sudi di sela-sela acara presiden menanam pohon di Waduk Bening Widas Madiun, Senin.
Sementara Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha secara tegas membantah adanya pertemuan itu.
“Itu info dari siapa. Tidak benar kalau ada pembicaraan reshufle,” katanya.
Sebelumnya, sebuah surat kabar nasional Senin ini memuat berita mengenai adanya perte-muan SBY dan Ical yang antara lain membahas pergantian anggota kabinet, utamanya Menkeu Sri Mulyani.
Hubungan antara Sri Mulyani dan Ical diketahui “retak” setelah Sri Mulyani menolak memberikan bantuan dana pemerintah untuk membeli saham perusahaan Ical yang harganya jatuh saat krisis keuangan 2008 silam.
Gencarnya serangan Golkar pada kasus Bank Century pun disebut-sebut merupakan upaya Ical untuk melengserkan Sri Mulyani.
Sudi Bantah SBY Punya Deal Copot Sri Mulyani
Kabar rencana pencopotan Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat bantahan dari dalam kabinet. Presiden SBY bahkan tidak punya rencana me-reshuflle menterinya.
“Tentang informasi mengata-kan ada reshuflle, itu sama sekali tidak benar,” kata Mensesneg Sudi Silalahi di sela-sela penanaman pohon dan penyebaran benih ikan nila di Waduk Bening, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (18/1).
Menurut Sudi, tidak pernah dibicarakan masalah pergantian menteri apalagi Sri Mulyani. Sudi tidak menampik jika Presiden SBY kerap melakukan pertemuan politik, namun tidak ada agenda pergantian menteri.
“Pertemuan-pertemuan politik itu ada, tapi sama sekali tidak dibahas reshuffle,” pungkas Sudi.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dikatakan telah bersepakat dengan Presiden SBY pada Minggu (17/1) untuk mencopot Menkeu Sri Mulyani terkait Bank Century. Kubu Ical melalui Wasekjen DPP Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa membantah. Ical sibuk dengan agenda Golkar di Sumatera sepanjang akhir pekan.
ICAL BANTAH ADA KESEPAKATAN GANTI SRI MULYANI
Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa membantah, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mempunyai kesepakatan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menco-pot Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Dukungan Golkar dalam pembentukan Pansus Century bukan untuk menjatuhkan orang per orang melainkan mencari kebenaran agar pemerintahan SBY makin kuat dan tidak terus diterpa oleh gosip,” kata Lalu Mara yang juga juru bicara Aburizal Bakrie kepada Antara di Jakarta, Senin.
Lalu Mara memastikan bahwa Aburizal Bakrie tidak pernah melakukan pertemuan dengan SBY terkait soal pergantian anggota kabinet sebagaimana ditulis salah satu media nasional terbitan ibu kota.
“Berita itu sangat meresahkan karena Pak Ical (Aburizal) kini sedang fokus melakukan konsolidasi organisasi dan sepanjang akhir pekan lalu sibuk melakukan kunjungan ke Aceh, Medan dan Lampung terkait menyukseskan program partai tersebut,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa di berbagai rapat internal Partai Golkar, juga tidak pernah dibahas soal janji-janji atau “deal” semacam itu.
“Yang menjadi concern (perhatian, red) Pak Ical sebagai Ketua Umum Partai Golkar sekarang adalah menyukseskan program Catur Sukses Partai Golkar yang diantaranya adalah konsolidasi partai, pemenangan pemilu kepala daerah dan legislatif. Program konsolidasi partai sendiri ditargetkan sudah dapat selesai Juni 2010,” ujar Lalu Mara.
Ical Sangkal Deal dengan SBY Soal Sri Mulyani Via Twitter
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menepis isu dia telah bersepakat dengan SBY soal penggantian Menkeu Sri Mulyani. Lewat jejaring sosial Twitter, dia menyatakan tidak ada kesepakatan apa pun.
“Itu berita bohong besar. Tidak pernah ada kesepakatan sema-cam itu,” kata Ical melalui akun Twitternya, Senin (18/1).
Pernyataan Ical itu guna menjawab pertanyaan dari sejumlah followernya. Dengan tegas Ical menjawab rumor-rumor itu sama sekali tidak benar.
“Kuat bener menurut anda Aburizal Bakrie ya? Padahal penggantian seorang menteri kan hak prerogatif presiden,” ko-mentar Ical.
The Jakarta Post, Senin (18/1), melansir seorang petinggi Golkar yang dekat dengan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie mengatakan pada Minggu (17/1) kemarin, Presiden SBY telah bersepakat dengan Ical untuk mencopot Menkeu Sri Mulyani karena dianggap lalai berkon-sultasi dalam kasus bailout Bank Century. Calon penggantinya adalah Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu.
Sejumlah sumber resmi Golkar dan pemerintahan telah menyangkal isu itu. Misalnya saja Wasekjen Golkar Lalu Mara, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menko Polhukam Djoko Suyanto.
Kubu Ical Bantah Ada Deal dengan SBY Copot Sri Mulyani
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie disebut-sebut bersepakat dengan Presiden SBY untuk mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Februari 2010 terkait kasus Bank Century. Kubu Ical membantah.
“Pak Ical tidak pernah mem-bahas itu (pencopotan Menkeu). Pak Ical fokus pada agenda konsolidasi organisasi sampai Juni 2010,” kata Wasekjen DPP Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa kepada detikcom, Senin (18/1).
Kesepakatan Ical dan SBY disebut-sebut terjadi pada Minggu (17/1) kemarin. Namun menurut Lalu, Ical disibukkan dengan agenda partai sepanjang akhir pekan lalu.
“Pak Ical dari sejak Sabtu (16/1) ada di Aceh, terus lanjut ke Medan. Agendanya pelantikan Ketua DPD Partai Golkar. Dari situ ke Lampung, penobatan sebagai tokoh adat,” jelas Lalu.
Bagaimana dengan deal melalui telepon? “Tidak ada seperti itu,” jawab Lalu. Lalu Mara mengaku belum mengetahui kegiatan Ical untuk hari ini.
Menko Polhukam: Tak Ada Deal SBY-Ical Soal Sri Mulyani
Menko Polhukam Djoko Su-yanto menepis rumor kesepaka-tan Presiden SBY dan Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Sama sekali tidak ada kesepa-katan untuk mengganti Menkeu Sri Mulyani dengan Anggito Abi-manyu.
“Berita tentang pertemuan Presiden SBY dan Ical tentang pergantian Sri Mulyani adalah tidak benar,” kata Djoko dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Senin (18/1).
Istana: Tak Benar Sri Mulyani Akan Digantikan Anggito
Dalam pemberitaan di The Jakarta Post, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disebut telah membuat kesepakatan dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie untuk mencopot Mekeu Sri Mulyani bulan depan. Hal ini dibantah oleh pihak Istana.
“Itu informasi dari mana? Itu tidak benar,” ujar Jubir Kepresi-denan Julian Aldrin Pasha di sela-sela kunjungan kerja Presiden SBY saat penanaman pohon dan penyebaran benih ikan nila di Waduk Bening, Kabupaten Madiun, Senin (18/1).
Julian pun membantah adanya isu bahwa Sri Mulyani akan digantikan oleh Anggito Abimanyu. “Itu tidak benar,” tegasnya.
Seperti dilansir The Jakarta Post, Senin (18/1), seorang petinggi Golkar yang dekat dengan Ketua DPP Golkar Aburizal Bakrie mengatakan pada Minggu (17/1) kemarin, Presiden SBY telah bersepakat dengan Ical untuk mencopot Menkeu Sri Mulyani. Calon penggantinya adalah Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu.
HATTA : SAYA TIDAK PERNAH DENGAR PERGANTIAN SRI MULYANI
Isu soal kesepakatan antara Presiden SBY dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) soal pencopotan Menkeu Sri Mulyani dibantah Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Hatta mengaku tidak tahu dan malah bertanya dari mana isu itu berasal.
“Saya tidak pernah mendengar ada pergantian tersebut. Isunya dari mana, Mas?” tanya Hatta kepada detikcom lewat pesan pendek, Senin (18/1).
Menurut Hatta, menjelang berakhirnya program 100 hari pemerintahan SBY memang banyak beredar rumor dan kabar yang tidak jelas asal-usulnya. “Kok banyak sekali rumor ya?” komentar politisi PAN ini.
Wajar Kalau SBY Bertemu Ical
Isu kesepakatan antara Presiden SBY dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk mencopot Menteri Ke-uangan Sri Mulyani, mengagetkan banyak pihak. Namun, adalah wajar jika SBY berkomunikasi dengan Ical.
“Kalau SBY bertemu Ical membicarakan itu (pencopotan), itu wajar saja. SBY sebagai pemerintah koalisi berkomunikasi dengan ketua partai dari koalisinya,” kata Direktur Akbar Tandjung Institute Alfan Alfian kepada detikcom, Senin (18/1).
Kalaupun ada persoalan antara Sri Mulyani dan Ical, menurut Alfan, itu adalah urusan yang berbeda dengan keperluan SBY berbicara dengan mitra koalisi. Pergantian seorang menteri adalah hak presiden. Namun SBY harus mempertim-bangkan antara opini publik dan penerimaan politik dari partai koalisi kepada menteri tersebut.
“SBY kan bisa menilai koalisi menerima atau tidak Sri Mulyani. Kalau parpol enggan, bisa repot pemerintahan. SBY kan sekarang butuh dukungan solid dari koalisi,” kata Alfan.
SBY di sisi lain juga harus memperhatikan betul opini publik jika benar akan mengganti Sri Mulyani. Alasan penggantian harus rasional dan dipahami semua pihak. Figur memahami Sri Mulyani sebagai seorang profesional, namun kasus bailout Bank Century memang dianggap kebijakan yang kontroversial.
“Presiden kan suka survei. Survei saja dulu bagaimana publik melihat Sri Mulyani. Dasar untuk membentuk kabinet adalah pertimbangan politik dan opini publik,” pungkasnya.
Sementara itu, sumber-sumber resmi di pemerintahan dan Golkar telah menyangkal isu kesepakatan itu. Misalnya saja Wasekjen Golkar Lalu Mara, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha serta Mensesneg Sudi Silalahi.
Dewan Ketahanan Nasional Minta Upaya Pemakzulan Presiden Dihentikan
Banyak yang menilai jika Pansus Bank Century akan berujung pada pemakzulan Presiden dan wakilnya karena dinilai bertanggungjawab dalam kasus tersebut. Dewan Ketahanan Nasional (DKN) menolak mentah-mentah hal tersebut.
“Upaya pemakzulan presiden dan wakilnya harus dihentikan oleh anggota Hak Angket Bank Century yang berasal dari koalisi partai pendukung pemerintah,” ujar Sekjen DKN Letjen TNI Bambang Darmono dalam dokumen yang didapat detikcom, Senin (18/1)
Dalam dokumen bertajuk Saran Tindak Terhadap Implikasi Sosial Politrik dan Sosial Ekonomi Kasus Bank Century, Bambang menjelaskan tidak ada indikasi pelanggaran konstitusional dalam kasus Bank Century yang melibat-kan presiden dan wakil presiden.
“Kasus ini merupakan kasus moneter yang telah diproses oleh BI, KSSK dan LPS,” tambahnya.
Masih menurut Bambang, upaya penyelesaian kasus bank century lewat DPR melalui hak angket sangat rawan jadi bumerang bagi pemerintah saat ini.
“Hak Angket dapat mengarah kepada rekomendasi atau per-nyataan pendapat yang sangat tergantung dari dinamika politik di DPR dan dinamika politik nasional,” tambahnya.
Untuk itu DKN pun memberi-kan rekomendasi agar koalisi partai pendukung pemerintah yang sejak awal telah dibentuk diperkuat kembali di parlemen.
“Penguatan kembali agar tidak berlanjut pada penggunaan hak menyatakan pendapat dengan cara penguatan koalisi partai mendukung pemerintah. Pening-katan komunikasi politik dengan lembaga tinggi dan masyarakat,” pungkasnya.
2 Menko Sudah Membantah, SBY Tak Perlu Klarifikasi Langsung
Presiden SBY tidak perlu menyampaikan klarifikasi lang-sung terhadap isu pencopotan Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan RI. Bantahan dari dua menteri koordinator dinilai sudah cukup menegaskan tidak ada pergantian pos Menkeu RI.
“Sudah diklarifikasi bahwa isu itu tidak benar. Tidak ada penggantian dalam kabinet yang menyangkut menkeu,” kata Jubir Kepresiden Julian Aldrin Pasha, Senin (18/1).
Kepada wartawan yang men-cegatnya di Pendopo Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dia menegas-kan Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menko Polhukam Djoko Suyanto sudah memberikan tanggapan terhadap isu rencana penunjukan Anggito Abimanyu sebagai Menkeu baru. Pernyataan dari dua menteri koordinator tersebut dinilai sudah merupakan klarifikasi sekaligus penegasan bahwa Presiden SBY akan mempertahankan Sri Mulyani.
“Tidak perlu Presiden beri penjelasan langsung,” ujar Julian yang juga membantah isu pertemuan antara Presiden SBY dengan Ketum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie yang disebut-sebut mengatur pencopotan Sri Mulyani.
Julian berada di Ngawi untuk mendampingi Presiden SBY melakukan kunjungan kerja. Menurut jadwal, siang ini Presiden SBY akan meresmikan Terminal Ngawi yang sekaligus menandai peresmian sejumlah proyek infrastuktur yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di berbagai daerah dalam 100 hari pertama KIB II. (Detikcom/ Ant)

Kamis, 14 Januari 2010

PPL IKIP PGRI Semarang


Tanggal 14 Januari 2010 IKIP PGRI menerjunkan mahasiswa PPL yang di sebar di beberapa sekolah di semarang. Adapun beberapa sekolah tersebut terdapat beberapa sekolah yang favorit antara lain SMA N 3 Semarang dan SMK N 7 Semarang( STM Pembangunan Semarang ) dan masih ada beberapa sekolah yang sudah rSBI. Kita berharap dengan diterjunkan mahasiswa IKIP PGRI Semarang akan membawa nama baik dan almamater tercinta. Semangat mahasiswa IKIP PGRI Semarang...Murid - murid menunggu kita...

Selasa, 24 November 2009

Hari Guru Nasional


besok pagi IKIP PGRI Semarang mengadakan upacara jam 07.00, yang akan dihadiri oleh Seluruh jajaran civitas akademika, dari pengurus yayasan PGRI, dosen-dosen IKIP PGRI Semarang dan mahasiswa IKIP PGRI Semarang.
Hidup Guru...
Hidup Guru...
Hidup Pendidikan...
Hidup bangsa INdonesia.
Jaya selalu IKIP PGRI Semarang

Senin, 23 November 2009

SESCO JOGLOSETO